Kamis, 05 Mei 2011

Lokasi Penguburan Osama Disebut Laut Syahid

              
LONDON – Menurut salah satu ulama Islam terkemuka di Inggris, Muslim radikal telah menyebut lokasi penguburan Osama di laut dengan Laut Syahid.

Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, keputusan untuk membuang jasad Osama ke Laut Arab Utara diambil untuk menghindari pensucian tempat pemakaman ketua Al Qaeda yang telah tewas tersebut.

Namun, ulama di Universitas Cambridge Abdal Hakim Murad menyatakan kemarin, langkah penguburan di laut tersebut dapat menimbulkan efek bumerang bagi warga Amerika.

Dalam acara sebuah program radio Today di stasiun radio Radio 4, Murad mengutarakan kekecewaannya karena Osama tidak ditangkap hidup-hidup.

“Dengan membuangnya ke laut, Amerika telah membuat semacam tempat suci. Beberapa radikal sudah membuat sebutan bagi Laut Arab dengan Laut Syahid. Mengingat anggapan tempat suci menyebar di daerah yang luas, mungkin saja para kaum radikal akan berdiri di pinggir pantai untuk berziarah mengenang kebajikan pahlawan mereka,” ujar Murad seperti dikutip Dailymail, Kamis (5/5/2011).

Murad menambahkan, salah satu prestasi terbesar Amerika pada abad lalu adalah desakan Presiden Truman bahwa penjahat peran Nazi harus diadili di Nuremberg. Namun, setelah kematian Osama dalam serangan pasukan Amerika Serikat (AS) di Abbottabad, Murad memberi kesan bahwa keadilan telah dibantah.

“Konspirasi di dunia Islam saat ini sudah menyeruak ke permukaan. Bagi sebagian besar, pangeran kegelapan masih berada di sekitar kita atau selama ini memang tidak bersalah dan tidak akan memberikan akhir yang selama ini didambakan Amerika dan dunia,” tutur Murad.

Murad menambahkan, para ulama merisaukan jasad Osama yang dibuang ke laut. Ulama Islam yang paling dihormati telah memutuskan bahwa penguburan di laut tidak sesuai dengan Islam.

“Bahkan pembunuh massal berhak dikubur secara agama. Bila kita berada dalam posisi yang berkuasa, bagaimana kita bersikap akan dinilai,” ujar Murad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar